Read more: Cara Pasang Read More Otomatis Terbaru Di Blogspot

BAPPEDA

Kabupaten Garut Jl Patriot 8

Rabu, 14 Maret 2012

PENGANTAR SIDANG KELOMPOK

PENGANTAR SIDANG KELOMPOK
Berdasarkan isu strategis :
  1. Pembangunan sektor kesehatan melalui meningkatkan harapan hidup dan menurunkan angka kematian bayi dan ibu melahirkan.
  2. Pembangunan Sumber Daya Manusia Berkualitas Melalui Peningkatan Pendidikan, baik formal, non formal maupun informal yang di tunjang oleh kemampuan life skill.
Dalam rangka menjawab isu strategis tersebut, maka tema pembangunan yang akan di capai   tahun 2013 yaitu peningkatan infrastruktur wilayah dalam mendorong pembangunan ekonomi guna akselerasi pencapaian IPM bidang Kesehatan.
Beberapa usulan program dan kegiatan tahun 2013 lingkup bidang Sosbud menurut pendekatan :
  1. Pendekatan Teknokratis

Program
:
55 buah
Kegiatan
:
208 buah
Alokasi Anggaran
:
Rp. 650.386.342.753,00
APBD II
:
Rp. 155.754.075.503,00
APBD I
:
Rp. 33.857.215.250,00
APBN
:
Rp. 460.775.052.000,00
  1. Pendekatan Partisipatif

Program
:
38 Buah
Kegiatan
:
146 Buah
Alokasi Anggaran
:
Rp. 178.814.491.000,00
APBD II
:
Rp. 156.816.611.000,00
APBD I
:
Rp. 6.919.300.000,00
APBN
:
Rp. 15.078.580.000,00
  1. Pendekatan Bottom Up

Program
:
37  buah
Kegiatan
:
145 buah
Alokasi Anggaran
:
Rp. 132.541.271.000,00
APBD II
:
Rp. 120.828.351.000,00
APBD I
:
Rp. 4.229.300.000,00
APBN
:
Rp. 7.483.580.000,00
Kalau kita melihat tema di atas, maka upaya meningkatkan IPM, khusunya di sektor kesehatan, di mana pencapian IPM Kab. Garut Tahun 2011 mencapai 71,36 poin terdiri dari komponen tindak kesehatan mencapai 67,67 poin, indek pendidikan 82,7 poin, indek daya beli sebesar 64,13 poin.Meskipun berapa komponen telah berhasil dicapai, tercermin pada indek pendidikan dan daya beli tahun ini sudah berada di atas indeks Jabar, namun sampai hari ini masih ada beberapa yang perlu mendapat perhatian bersama, yaitu indek kesehatan masih rendah terpaut selisih 1,830 dari target RPJMD 2009 -2014. Indeks kesehatan ditargetkan sebesar 69,50 poin.Rendahnya indek kesehatan dipengaruhi oleh tingginya angka kematian bayi dan ibu akibat melahirkan sangat menentukan terhadap angka harapan hidup (AHH) sebagai salah satu komposit indek kesehatan.Faktor yang mempengaruhi terhadap angka kematian bayi dan ibu melahirkan yaitu tenaga bidan belum merata, masih rendahnya pemahaman masyarakat akan pelayanan dasar,serta masih rendahnya jumlah puskesmas yang mampu poned.
Maka program yang mendukung untuk menurunkan AKB dan Ibu saat  melahirkan :
  1. Dinas Kesehatan
  1. Peningkatan pemahaman masyarakat melalui penyuluhan tentang :
  1. Perawatan dan pemeriksaan kesehatan pada masa kehamilan, persalinan dan nifas
  2. Peningkatan gizi bagi ibu hamil, bayi dan balita
  3. Peningkatan pelayanan imunisasi
  4. Kesertaan masyarakat dalam melaksanakan program keluarga berencana
  1. Peningkatan kemitraan antara paraji dengan bidan
  2. Peningkatan partisipasi masyarakat
  3. Peningkatan kapasitas desa siaga dan posyandu
  4. Pelatihan peningkatan kapasitas dan fungsi manajemen puskesmas
  5. Pelatihan peningkatan kualitas SDM tenaga kesehatan (bidan)
  6. Pelatihan peningkatan keterampilan petugas gizi dalam tatalaksana gizi buruk
  7. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan kurang gizi
  8. Intervensi penanggulangan gizi buruk melalui pemberian makanan tambahan pemulihan
  9. Program Jampersal
  1. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Garut
  1. Kesertaan Ber-KB dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan ibu
  2. Pelayanan kontrasepsi 
  3. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan
  4. Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB melalui peningkatan insentif bagi kader KB di tingkat desa dan kecamatan
  1. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
  1. Pengembangan Upaya Pengentasan Kemiskinan melalui PKH
Untuk mengejar target proyeksi IPM Bidang Kesehatan yang sesuai dengan target Jawa Barat, maka kelompok 2 memproyeksikan penurunan jumlah Kematian Bayi pertahun menjadi 300 bayi, berarti mengalami penurunan sebanyak 97 bayi dibanding dengan kondisi tahun 2011 dan mengharapkan penurunan jumlah bayi meninggal sebanyak 3 orang pertahun untuk setiap kecamatan.

0 komentar:

Posting Komentar